Thursday, May 18, 2017

Identifikasi L. casie dengan Metode Pewarnaan Gram


      Pewarnaam bakteri dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial dan pewarnaan khusus. Metode pewarnaan gram merupakan jenis pewarnaan diferensial. Pewarnaan ini memisahkan bakteri menjadi 2 kelompok yaitu gram positif dan gram negatif. Metode pewarnaan gram merupakan metode dapat yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dan gram negatif dengan menggunakan zat warna sebagai pembeda.

Apa itu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif ?

Image result for bakteri gram positif dan negatif

Bakteri gram positif merupakan jenis bakteri dengan dinding peptidoglikan yang tebal, sementara bakteri gram negatif adalah jenis bakteri dengan dinding peptidoglikan yang tipis. Perbedaan ketebalan dinding ini mengakibatkan perbedaan kemampuan aktifitas dengan pewarnaan gram. Bakteri gram positif dapat mempertahankan zat warna metil ungu. Sedangkan bakteri gram negatif tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu karena ikut tercuci  saat perlakuan dengan alkohol. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna tandingan (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah. Pengujian ini berguna untuk membedakan kedua tipe bakteri yang didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.

Bagaimana pengaruh perbedaan struktur dinding sel bakteri terhada pengikatan zat warna?
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel berupa lipoposakarida (lipid) yang dapat larut oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna ungu.

Bagaimana penggunaan zat warna dalam metode pewarnaan gram ?
          Kristal violet merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganise yang bersifat asam, baik bakteri gram positif maupun gram negatif sehingga sel mikroorganisme yang transparan akan terlihat berwarna ungu.
          Iodin merupakan larutan yang berfungsi untuk memperkuat pengikatan warna primer oleh bakteri. Iodin tersusun atas iodium, kalium iodida dan aquades. Iodin dapat memperkuat warna pada bakteri karena dapat membentuk persenyawaan kompleks kristal violet-yodium.
          Alkohol berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna primer pada sel bakteri (mikroorganisme). Alkohol tersusun atas etanol dan air dengan konsentrasi tertentu. Mekanisme alkohol dalam pewarnaan gram berperan dalam proses dekolorisasi karena perbedaan komponen dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri gram negatif sebagian besar tersusun atas lipid dan dinding selnya tipis. Lipid dapat larut dalam alkohol. Sehingga pemberian alkohol pada bakteri gram negatif akan melarutkan lipid yang akan memperbesar permeabilitas dinding sel. Hal tersebut menyebabkan bakteri gram negatif melepaskan zat warna primer.
          Safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarna sekunder. Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah perlakuan dengan alkohol. Zat-zat warna pada safranin dapat berikatan dengan komponen dinding sel bakteri, karena pori-pori pada dinding sel bakteri khususnya bakteri gram negatif tidak dapat tertutup rapat setelah perlakuan dengan alkohol.

Bagaimana hasil identifikasi Lactobacillus casei ?


          Mikroba jenis Lactobacillus casei yang diidentifikasi menunjukkan bahwa Lactobacillus casei dapat mempertahankan warna ungu kristal violet dan berbentuk kokus atau batang saat diamati menggunakan mikroskop. Hasil pengamatan tersebut mengindikasikan bahwa Lactobacillus casei merupakan bakteri gram positif.

3 comments: