Wednesday, May 17, 2017

Sterilisasi dan Pembuatan Media


Hello... ketemu lagi nihh. Nyambung dari postingan sebelumnya, postingan kali ini gue mau share tentang ilmu yang gue dapat waktu praktikum tentang “Sterilisasi dan Pembuatan Media”. Ini menurut pengalaman gue lohh... kalau ada lebih atau kurangnya mohon maaf yahh. Selamat menikmati...

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

Praktikum tentang mikrobiologi tidak pernah terlepas dari proses sterilisasi, karena kegiatan tersebut harus dijamin oleh kondisi steril terhadap peralatan dan lingkungan kerja agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Sterilisasi adalah suatu proses membunuh semua mikroorganisme beserta sporanya agar tidak kembali hidup, baik yang terdapat pada sampel, alat-alat maupun lingkungan kerja. Sterilisasi umumnya dilakukan dengan autoklaf dengan menggunakan uap panas bertekanan. Tujuan utama sterilisasi yaitu mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroba. Pada prinsipnya, sterilisasi terdiri atas 3 cara yaitu, sterilisasi mekanik (penyaringan), fisik (pemanasan dan radiasi),  dan kimiawi (menggunakan disinfektan).

Autoklaf merupakan alat sterilisasi yang sering digunakan. Alat ini bekerja dengan sistem sterilisasi basah. Prinsip kerja alat ini adalah sterilsasi dengan menggunakan uap air pada suhu 121°C dan tekanan 1 atm selama 15 menit, atau tergantung ketinggian tempat terhadap permukaan air laut. Sterilisasi uap ini tergantung pada sifat bahan atau alat itu sendiri, yaitu harus dapat ditembus atau terkena uap secara merata tanpa mengalami kerusakan agar proses sterilisasi berlangsung efektif, kondisi sterilisasi harus bebas udara (vakum), suhu yang terukur harus mencapai 121°C dan dipertahankan selama 15 menit.

Media adalah wadah yang berisi campuran nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba. Media pertumbuhan mikroba biasanya berbentuk padat, karena menggunakan agar untuk memadatkan media tersebut. Nutrient Agar (NA) adalah suatu media yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alami dan senyawa-senyawa kimia. Nutrien Agar memiliki kegunaan sebagai media untuk menumbuhkan bakteri.

Potato Dextrose Agar  (PDA)  merupakan media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur, seperti kapang dan khamir. Media Potato Dekstrose Agar (PDA) menurut konsistensinya termasuk media padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk media semisintesi. Komposisinya terdiri dari pati kentang, Dextrose dan Agar. Dextrose berfungsi sebagai sumber karbon, kentang sebagai sumber karbohidrat, agar berfungsi memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen.

Plate Count Agar (PCA) merupakan salah satu jenis media yang baik untuk mengetahui pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba). Biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada makanan, air dan limbah air. Komposisi PCA, yaitu kasein hidrolisat enzimatik (5 gram), ekstrak Yeast (2,5 gram), Dextrose (1 gram), dan Agar (15 gram). Kasein hidrolisat enzimatik sebagai sumber asam amino, Dextrose sebagai sumber gula, Yeast extract sebagai sumber vitamin B kompleks, dan berfungsi untuk mengeraskan media.

Kentang merupakan salah satu bahan alami yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Kentang agar merupakan media yang dapat menumbuhkan kapang. Media ini  menggunakan kentang sebagai sumber utama nutrisi mikroba. Media kentang agar terdiri atas, kentang, sukrosa, agar dan aquades. Penambahan gula berfungsi sebagai sumber energi mikroba sedangkan agar berfungsi untuk memadatkan media.

Tauge agar adalah media yang baik untuk menumbuhkan khamir. Kapang juga dapat tumbuh pada media ini, namun pertumbuhannya tidak sebaik khamir. Komposisi media tauge agar terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber-sumber zat organik yang dibutuhkan oleh khamir, sukrosa merupakan sumber karbohidrat bagi khamir, dimana setelah mengalami fermentasi, sukrosa akan berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang juga dibutuhkan oleh khamir, aquades sebagai pelarut dan agar sebagai pemadat.

Berdasarkan penjelasan di atas, media NA, PCA, dan PDA termasuk media sintesis. Sedangkan kentang agar dan tauge agar termasuk media semisintesis. Adapun proses sterilisasi dan pembuatan media dapat dilihat pada diagram alir berikut.

 Sterilisasi dengan Autoclave


                Pembuatan Media Semisintesis                                                  


  Pembuatan Media Sintesis


THANK YOU
NANTIKAN KELANJUTANNYA....!

No comments:

Post a Comment