Hello...
ketemu lagi nihh. Nyambung dari postingan sebelumnya, postingan kali ini gue
mau share tentang ilmu yang gue dapat waktu praktikum tentang “Sterilisasi dan
Pembuatan Media”. Ini menurut pengalaman gue lohh... kalau ada lebih atau
kurangnya mohon maaf yahh. Selamat menikmati...
STERILISASI
DAN PEMBUATAN MEDIA
Praktikum tentang mikrobiologi tidak pernah terlepas
dari proses sterilisasi, karena kegiatan tersebut harus dijamin oleh kondisi
steril terhadap peralatan dan lingkungan kerja agar hasil yang diperoleh sesuai
dengan yang diinginkan. Sterilisasi adalah
suatu proses membunuh semua mikroorganisme beserta sporanya agar tidak kembali
hidup, baik yang terdapat pada sampel, alat-alat maupun lingkungan kerja. Sterilisasi umumnya dilakukan dengan autoklaf dengan menggunakan
uap panas bertekanan. Tujuan utama sterilisasi yaitu mematikan dan menghambat
pertumbuhan mikroba. Pada prinsipnya, sterilisasi terdiri atas 3
cara yaitu, sterilisasi mekanik (penyaringan), fisik (pemanasan dan radiasi), dan kimiawi (menggunakan disinfektan).
Autoklaf merupakan alat sterilisasi yang sering
digunakan. Alat ini bekerja dengan sistem sterilisasi basah. Prinsip kerja alat
ini adalah sterilsasi dengan menggunakan uap air pada suhu 121°C dan tekanan 1
atm selama 15 menit, atau tergantung ketinggian tempat terhadap permukaan air
laut. Sterilisasi uap ini tergantung pada sifat bahan atau alat itu sendiri,
yaitu harus dapat ditembus atau terkena uap secara merata tanpa mengalami kerusakan
agar proses sterilisasi berlangsung efektif, kondisi sterilisasi harus bebas
udara (vakum), suhu yang terukur harus mencapai 121°C dan dipertahankan selama
15 menit.
Media adalah
wadah yang berisi campuran nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba. Media
pertumbuhan mikroba biasanya berbentuk padat, karena menggunakan agar untuk
memadatkan media tersebut. Nutrient Agar (NA) adalah suatu
media yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alami
dan senyawa-senyawa kimia. Nutrien Agar memiliki kegunaan sebagai media untuk
menumbuhkan bakteri.
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan
media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur,
seperti kapang dan khamir. Media Potato Dekstrose Agar (PDA) menurut
konsistensinya termasuk media padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk
media semisintesi. Komposisinya terdiri dari pati
kentang, Dextrose dan Agar. Dextrose berfungsi sebagai sumber karbon, kentang sebagai
sumber karbohidrat, agar berfungsi memadatkan medium dan aquades berfungsi
sebagai pelarut dan sumber oksigen.
Plate Count Agar (PCA)
merupakan salah satu jenis media yang baik untuk mengetahui pertumbuhan total
mikroba (semua jenis mikroba). Biasanya digunakan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme pada makanan, air dan limbah air. Komposisi PCA, yaitu kasein
hidrolisat enzimatik (5 gram), ekstrak Yeast (2,5 gram), Dextrose (1
gram), dan Agar (15 gram). Kasein hidrolisat enzimatik sebagai sumber
asam amino, Dextrose sebagai sumber
gula, Yeast extract sebagai sumber
vitamin B kompleks, dan berfungsi untuk mengeraskan media.
Kentang merupakan salah satu bahan alami yang
memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Kentang
agar merupakan media yang dapat menumbuhkan kapang. Media ini menggunakan kentang sebagai sumber utama
nutrisi mikroba. Media kentang agar terdiri atas, kentang, sukrosa, agar dan
aquades. Penambahan gula berfungsi sebagai sumber energi mikroba sedangkan agar
berfungsi untuk memadatkan media.
Tauge agar adalah media yang baik untuk
menumbuhkan khamir. Kapang juga dapat tumbuh pada media ini, namun
pertumbuhannya tidak sebaik khamir. Komposisi
media tauge agar terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber-sumber zat
organik yang dibutuhkan oleh khamir, sukrosa merupakan sumber karbohidrat bagi
khamir, dimana setelah mengalami fermentasi, sukrosa akan berubah menjadi
glukosa dan fruktosa yang juga dibutuhkan oleh khamir, aquades sebagai pelarut
dan agar sebagai pemadat.
Berdasarkan penjelasan di atas, media NA, PCA,
dan PDA termasuk media sintesis. Sedangkan
kentang agar dan tauge agar termasuk media semisintesis. Adapun proses
sterilisasi dan pembuatan media dapat dilihat pada diagram alir berikut.
Sterilisasi dengan Autoclave
Pembuatan Media Semisintesis
THANK YOU
NANTIKAN KELANJUTANNYA....!
No comments:
Post a Comment