Thursday, May 18, 2017

Perhitungan Jumlah Rhizopus Stolonifer

Image result for rhizopus stolonifer

Perhitungan jumlah mikroba adalah suatu kegiatan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan atau sampel. Perhitungan jumlah mikroba bertujuan untuk menghitung jumlah sel dari suatu kultur mikroba secara kuantitatif. Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan jumlah sel mikroba yang tumbuh pada media.

Mengapa jumlah mikroba perlu dihitung ?
          Karena pada suatu bahan pangan, kualitasnya ditentukan oleh jumlah mikroba yang terkandung didalamnya. Mikroba tersebut ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan.  Sehingga dengan melakukan perhitungan jumlah mikroba kita dapat mengetahui secara kuantitatif apakah makanan tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Selain itu, kita juga dapat melakukan suatu upaya untuk menekan pertumbuhan mikroba yang merugikan dan membantu pertumbuhan mikro yang mengungtungkan.

          Proses perhitungan sel mikroba dapat dilakukan dengan  metode langsung (direct method) maupun tidak langsung (indirect method). Perhitungan secara langsung yaitu menghitung jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang hidup atau yang mati. Salah satu cara enumerasi secara langsung yaitu dilakukan dengan membuat preparat dari suatu sampel yang menggunakan ruang hitung (counting camber). Enumerasi secara tidak langsung yaitu hanya menghitung jumlah mikroba yang hidup. Metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu metode hitung pada cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui pengenceran, serta perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN method).

Metode perhitungan jumlah mikroba yang dijelaskan pada postingan ini adalah metode hitung pada cawan petri (total plate count/TPC). Total Plate Count (TPC) adalah metode yang dapat menghitung sel yang masih hidup dengan anggapan bahwa setiap sel yang hidup akan berkembang menjadi satu satu koloni. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu dapat dihitung sebagai satu koloni. Prosedur perhitungan mikroba metode TPC dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi 4 kuadran lalu menghitung jumlah koloni mikroba pada salah satu kuadran, dimana satu kuadran mewakili semua kuadran dan memenuhi syarat Standard Plate Count (SPC) yaitu 30-300 koloni mikroba.

Image result for metode gores
Cawan Petri dibadi menjadi 4 kuadran

Batasan terkecil untuk menghitung jumlah suatu mikroba adalah 30 koloni. Suatu hasil perhitungan mikroba yang kurang dari 30 koloni akan dikategorikan Terlalu Sedikit untuk Dihitung (TSUD). Apabila melewati batas perhitungan yaitu diatas 300 koloni, maka dikategorikan ke dalam Terlalu Banyak untuk Dihitung (TBUD).

Hasil perhitungan jumlah mikroba pada bahan roti berjamur dengan metode spread plate adalah 43 koloni. Sedangkan pada metode pour plate hasil perhitungan yang diperoleh 31 koloni. Hasil memenuhi standar yang ditetapkan dalam SPC, namun mendekati kategori Terlalu Sedikit Untuk Dihitung (STUD).

Terjadinya TSUD tersebut dapat disebabkan oleh faktor pengenceran pada proses inokulasi sebelumnya dan suhu pada saat inkubasi. Jika pengenceran yang dilakukan terlalu tinggi, dapat menyebabkan hasil perhitungan menjadi TSUD sedangkan pengenceran yang terlalu rendah menyebabkan hasil perhitungan menjadi TBUD. Proses inkubasi dilakukan pada suhu 37°C, sementara suhu optimum pertumbuhan Rhizopus stolonifer adalah 25°C. Sehingga hal ini menyebabkan Rhizopus stolonifer tidak dapat tumbuh dengan baik.

No comments:

Post a Comment